Sejarah
Brownies pertama kali muncul di
hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah
acara berupa pameran yang bertajuk Columbian
Exposition
yang diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu seorang koki dari Hotel Palmer
House
membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha
Palmer
memintanya untuk menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan yang
hadir pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada yg lain
dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.
Asal mula
Sungguh
sangat sulit untuk memastikan asal mula kue brownies ini, konon dari banyaknya cerita yang
beredar, kue brownies berawal dari seorang koki yang lupa memasukkan bahan
kue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan kue bolu coklatnya.
Sehingga alhasil setelah kue bolu tersebut dipanggang tidak mengembang seperti
halnya kue-kue bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue bolu coklat yang harusnya
lembut, tebal, dan banyak berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.
Adapun
cerita lainnya tentang asal mula brownies adalah diceritakan seorang pemuda
pengusaha kue yang mengalami krisis keuangan dan hampir membuat usahanya gulung
tikar. Dia punya seorang karyawan yang masih temannya sendiri yang setiap pagi
akan menjualkan kue-kue buatannya. Pada suatu hari dengan modal terakhir yang dia
miliki, pemuda pengusaha kue tersebut membeli bahan-bahan untuk membuat kue
coklat.
Hampir
semalam suntuk dia berusaha keras membuat kue coklat lezat seperti yang tertera
pada resep kue coklat. Pekerjaannya baru selesai saat fajar tiba. Namun
alangkah kecewanya pemuda tersebut setelah melihat hasil kue coklatnya yang
jauh berbeda dari yang terdapat pada buku panduan resep kue coklat. Modal
terakhir yang dia punya pun telah habis untuk bahan-bahan kue coklat tersebut
Seperti
biasanya pada pagi harinya sang karyawan datang mengambil kue hasil buatan
majikannya tersebut. Tanpa bertanya karena melihat sang majikan tengah tertidur
lelap akibat kelelahan membuat kue semalaman, dia mengambil kue-kue coklat
tersebut dan menjualnya pada para pelanggan kue sang majikan. Para pelanggan
sangat menikmati kue coklat itu dan kembali memesan untuk keesokan harinya,
mereka mengira kue itu resep baru dari si pemuda tersebut. Dengan banyaknya
pesanan kue coklat yang dikira gagal itu sang pemuda selamat dari gulung tikar.
Resep awal
Resep
awal brownies adalah berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang telah
dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi satu hal yang pasti bahwa
resep dasar brownies tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Pada saat
ini brownies telah mengalami banyak modifikasi dengan beragam aneka rasa
tambahan seperti brownies keju, brownies pisang, blueberry, strawberry,
kacang-kacangan, kopi, dan masih banyak lagi variasi brownies lainnya. Begitu
pula dengan cara proses pembuatannya yang tidak hanya dipanggang, namun dapat
pula dengan proses pengukusan yang dikenal dengan nama brownies kukus.
Pada
tahun 1904 resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak Home
Cookery
yang disebut Service
Club Cook Book,
dan pada tahun 1905 pada buku resep The Boston Globe serta pada tahun 1906 dalam buku resep The Boston Cooking School Cook Book yang ditulis oleh Fannie
Merritt Farmer.
Resep Fannie
Merritt Farmer
ini menghasilkan panganan yang relatif ringan dan seperti kue. Namun resep tersebut
adalah resep untuk molasse, sebuah kue yang
dipanggang dan jauh dari apa yang kita kenal sebagai brownies sekarang ini.
Beberapa berpendapat kue ini mungkin berasal dari adonan kue coklat yang tidak
diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue coklat menjadi bantat.
Resep
yang kedua muncul pada tahun 1907 dalam buku panduan memasak
Lowney's
Cook Book, yang
ditulis oleh Maria
Willett Howard
dan diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company di Boston, Massachusetts. Resep ini menambahkan lebih banyak telur
dan cokelat batangan pada resep awal Fannie Merritt Farmer di atas, dan
menghasilkan brownies yang kaya rasa dan manis. Resep ini dinamakan Bangor
Brownies, hal ini mungkin karena resep tersebut diciptakan oleh seorang wanita
di Bangor, Maine. Bangor Brownies ini kemudian menjadi salah satu snack dan
cemilan yang sangat digemari pada beberapa tahun kemudian dan begitu populer di
Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke daratan Eropa.