Sekarang sudah sangat jarang anak-anak
memainkan permainan tradisional, mereka lebih senang bermain video game.
Padahal sebenarnya permainan tradisonal itu juga menyenangkan, tak hanya
bermain kita juga dapat melestarikan permainan yang hampir punah. Permainan
tradisional beraneka ragam, contohnya : congklak, layang-layang, gasing bambu,
dan masih banyak lagi. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa permainan
tradisional.
©
Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal
dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan,
sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada,
kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
©
Layang-layang
Layang-layang adalah permainan untuk menerbangkan
lembaran bahan tipis berkerangka yang dihubungkan dengan tali atau benang ke
daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan hembusan angin sebagai alat
pengangkat terbangnya.
©
Gasing bambu
Gasing bambu adalah permainan benda putar seimbang
yang terbuat dari bambu. Permainan gasing banyak kita jumpai di belahan
nusantara, namun jenis gasing yang menggunakan bambu ini menjadi ciri khas
daerah Yogyakarta, dan biasanya yang dipermainkan adalah adu pukul, adu lama
putar, dan adu bunyi.
©
Bola bekel
Bola bekel adalah permainan yang dimainkan maksimal
4 orang, tetapi biasanya hanya 2 pemain (agar tidak terlalu lama menunggu
giliran) dan menggunakan bola bekel berwarna-warni yang terbuat dari karet
serta biji berbentuk khusus yang terbuat dari kuningan.
©
Taplak gunung
Taplak gunung adalah permainan yang dilakukan dengan
cara menggambar kotak-kotak bernomor, dan dimainkan dengan cara melompat-lompat
dari kotak satu ke kotak yang lain dengan menggunakan satu kaki, hal ini
dilakukan secara bolak-balik untuk mendapat point.
©
Sepak takraw
Sepak takraw adalah sepak raga yang telah
dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif.
Ada pula yang mengatakan sepak takraw adalah menyepak bola dengan samping kaki,
sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang
pemain.
©
Ular naga
Ular naga adalah satu permainan berkelmpok yang
biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari.
Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih
menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar
5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun.
©
Loncat karung
Loncat karung adalah permainan yang biasanya untuk
mengisi acara perayaan tertentu. Sifat permainan ini bernuansa gembira, bisa
untuk orang dewasa maupun anak-anak. Cara berbalapnya bebas, asal tetap dalam
karung. Ada yang meloncat dengan dua kaki, melangkah pelan-pelan, atau lari.
Jatuh soal biasa, cepat bangun lagi untuk melanjutkannya.
©
Bakiak
Bakiak adalah permainan yang dimainkan oleh 3 orang,
cara bermainnya pun sangat mudah, cari pemain minimal 3 orang, kemudian kaki
setiap pemain dimasukkan ke pijakan bakiak, kemudian bergerak maju serentak
bersamaan. Jika kaki kanan duluan yang bergerak maka pemain lainnya juga harus
mengikutinya. Maka dari itu, kekompakan setiap team diperlukan di permainan
ini.
©
Kelereng
Kelereng adalah bola kecil dibuat dari kaca atau
marmer untuk permainan anak-anak. Cara bermainnya adalah pertama mengumpulkan
kelereng pada lingkaran, lalu menembak dengan cara menyentil kelereng gacoan
(penembak) kepada kelereng lain. Semua kelereng yang keluar lingkaran karena
tertembak dengan gacoan tersebut menjadi milik penembak.
©
Lompat karet
Lompat karet adalah permainan yang lompati
susunan/anyaman karet gelang sampai menyerupaitali. Cara bermainnya bisa
dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya
anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apapun yang memungkinkan lalu
melompatinya.
©
Enggrang
Enggrang
adalah permainan sederhana yang dibuat dengan dua batang bambu atau kayu, yang
panjangnya sekitar 2 meter. Kemudian sekitar 50 cm dari bawah, bambu dilubangi
lalu dibuat pijakan kaki. Cara bermain enggrang ini yaitu dengan melangkah
dengan menggunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar