Senin, 21 Januari 2013

PERMAINAN TRADISIONAL



      Sekarang sudah sangat jarang anak-anak memainkan permainan tradisional, mereka lebih senang bermain video game. Padahal sebenarnya permainan tradisonal itu juga menyenangkan, tak hanya bermain kita juga dapat melestarikan permainan yang hampir punah. Permainan tradisional beraneka ragam, contohnya : congklak, layang-layang, gasing bambu, dan masih banyak lagi. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa permainan tradisional.
©      Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

©      Layang-layang
Layang-layang adalah permainan untuk menerbangkan lembaran bahan tipis berkerangka yang dihubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan hembusan angin sebagai alat pengangkat terbangnya.

©      Gasing bambu
Gasing bambu adalah permainan benda putar seimbang yang terbuat dari bambu. Permainan gasing banyak kita jumpai di belahan nusantara, namun jenis gasing yang menggunakan bambu ini menjadi ciri khas daerah Yogyakarta, dan biasanya yang dipermainkan adalah adu pukul, adu lama putar, dan adu bunyi.

©      Bola bekel
Bola bekel adalah permainan yang dimainkan maksimal 4 orang, tetapi biasanya hanya 2 pemain (agar tidak terlalu lama menunggu giliran) dan menggunakan bola bekel berwarna-warni yang terbuat dari karet serta biji berbentuk khusus yang terbuat dari kuningan.

©      Taplak gunung
Taplak gunung adalah permainan yang dilakukan dengan cara menggambar kotak-kotak bernomor, dan dimainkan dengan cara melompat-lompat dari kotak satu ke kotak yang lain dengan menggunakan satu kaki, hal ini dilakukan secara bolak-balik untuk mendapat point.

©      Sepak takraw
Sepak takraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Ada pula yang mengatakan sepak takraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain.

©      Ular naga
Ular naga adalah satu permainan berkelmpok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun.

©      Loncat karung
Loncat karung adalah permainan yang biasanya untuk mengisi acara perayaan tertentu. Sifat permainan ini bernuansa gembira, bisa untuk orang dewasa maupun anak-anak. Cara berbalapnya bebas, asal tetap dalam karung. Ada yang meloncat dengan dua kaki, melangkah pelan-pelan, atau lari. Jatuh soal biasa, cepat bangun lagi untuk melanjutkannya.

©      Bakiak
Bakiak adalah permainan yang dimainkan oleh 3 orang, cara bermainnya pun sangat mudah, cari pemain minimal 3 orang, kemudian kaki setiap pemain dimasukkan ke pijakan bakiak, kemudian bergerak maju serentak bersamaan. Jika kaki kanan duluan yang bergerak maka pemain lainnya juga harus mengikutinya. Maka dari itu, kekompakan setiap team diperlukan di permainan ini.

©      Kelereng
Kelereng adalah bola kecil dibuat dari kaca atau marmer untuk permainan anak-anak. Cara bermainnya adalah pertama mengumpulkan kelereng pada lingkaran, lalu menembak dengan cara menyentil kelereng gacoan (penembak) kepada kelereng lain. Semua kelereng yang keluar lingkaran karena tertembak dengan gacoan tersebut menjadi milik penembak.

©      Lompat karet
Lompat karet adalah permainan yang lompati susunan/anyaman karet gelang sampai menyerupaitali. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apapun yang memungkinkan lalu melompatinya.

©      Enggrang
Enggrang adalah permainan sederhana yang dibuat dengan dua batang bambu atau kayu, yang panjangnya sekitar 2 meter. Kemudian sekitar 50 cm dari bawah, bambu dilubangi lalu dibuat pijakan kaki. Cara bermain enggrang ini yaitu dengan melangkah dengan menggunakannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar